Part 2.
Langit Fikiran 4 : KACAMATA HIDUP, PERSEPSI DAN SUDUT PANDANG
Jika kita ingin membuat keputusan tentang sesuatu hal, ikutilah proses seperti ketika kita tawaf mengelilingi Ka’bah. Kala itu kita mengelilingi dan melihat Ka’bah dari semua sudut, sesuai sisi-sisi Ka’bah yang berjumlah 6 ( enam ) sisi.
Begitu pula ketika kita akan membuat keputusan ikutilah urutan sudut pandang dibawah ini, yaitu :
Pertama : “Saya “; kedua “Kamu”; ketiga adalah fihak ketiga netral yaitu “Dia”; keempat dari atas “langit-langit”; kelima dari dalam “tanah” (setelah dikubur); dan keenam dari atas “langit ketujuh”. Bila hal ini diparktekkan Anda akan mengenali persoalan dari sudut pandang manusia di dunia, yaitu tiga sisi saja ( Saya, Kamu dan Dia )
Hal lain adalah sudut pandang kehidupan sesudah kematian ( sisi dari dalam tanah ) agar tidak ada penyesalan di hari pembalasan nanti, kemudian dari sisi bumi dan Alam ini apakah yang kita lakukan memberi manfaat kepada manusia lain atau alam sekitarnya, dan satu sisi lagi yang paling penting yaitu dari sisi pandangan Allah SWT. sang Maha Pencipta, agar apa yang kita perbuat sesuai dengan kehendak Allah SWT. dan mendapat ridhoNYA.
Kadang sewaktu bekerja, kita hanya terlihat baik dari pandangan dunia dan langit, namun dari dalam tanah, kita yang sudah terkubur mungkin mengalami banyak penyesalan. Lalu bagaimana dengan pandangan yang Maha Pencipta, bisa jadi amal ibadah kita tidak diterima.
The Map is Not Therotery, dimaksudkan agar kita mampu melihat persoalan hidup dari semua sudut pandang, karena apa yang ada dalam realitas internal fikiran ( Map ) tidaklah sama dengan apa yang ada di realitas eksternal fikiran ( Therotery ).
Dengan demikian akan tercipta Fleksibility Behafiour yang memiliki sistim Nilai dan integritas diri. ( bersambung )